Kamis, 12 April 2018
Minggu, 02 April 2017
About Me
Dalam era digital ini, sebagai
seorang pendidik haruslah menguasai semua teknologi agar mampu mengikuti
perkembangan pola belajar anak. Anak tidak dapat dilepaskan dari gadget,
smartphone, tablet, ipad, laptop bahkan iphone. Salah satu tujuan dalam
pembuatan blog ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar. Siswa
mampu mengakses materi pembelajaran dan latihan soal kapanpun dan dimanapun. Membiasakan
siswa menggunakan internet yang positif, akan membentengi runtuhnya moral.
Bekerja di suatu sekolah Madrasah
Tsanawiyah, MTs NU Joho Pace, Nganjuk, Jawa Timur dan Lembaga Bimbingan Belajar
Teknos Genius, membuat saya terus belajar dan berkarya. Perbedaan karakter
siswa yang sangat jauh di tempat saya bekerja terus membuat saya ingin belajar
lebih banyak, belajar bagaimana mengajar, belajar bagaimana mendalami karakter
siswa dan pengetahuan umum lainnya. Meskipun banyak bekal yang saya dapatkan ketika
saya kuliah di Universitas Negeri Malang Jurusan Fisika, hal tersebut tidak
membuat saya berhenti belajar.
Siswa
membuat alat praktikum sederhana
Senin, 27 Maret 2017
PEMISAHAN CAMPURAN
DENGAN TEKNIK KROMATOGRAFI
Seringkali
menjadikan dilema jika guru IPA tidak memiliki alat praktikum yang lengkap
seperti dalam laboratorium. Namun halnya demikian, tidak boleh mensurutkan niat
untuk tetap membuat siswa lebih paham IPA dengan praktikum yang menyenangkan,
menggunakan alat dan bahan yang sangat sederhana. Dalam artikel kali ini akan
saya bahas praktikum mengenai pemisahan campuran dengan teknik kromatografi.
Kromatografi adalah suatu teknik
pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan
fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang
terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom
akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe
molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
Alat dan Bahan :
1.
Kertas HVS putih ukuran 2 cm x 15 cm
2.
Spidol hitam (bukan whiteboard atau permanen)
3.
Botol gelas sisa air mineral / toples bekas warna
bening
4.
Air secukupnya
Langkah kerja :
1.
Berilah tanda hitam menggunakan spidol pada salah
satu ujung kertas HVS berjarak 1 cm dari ujung kertas tersebut.
2.
Siapkan botol yang telah diisi air kira-kira
tingginya 1 cm.
3.
Masukkan kertas, dengan ketentuan bagian yang
sudah diberi warna hitam harus berada di bawah dan hampir menyentuh air. Usahakan
bagian yang sudah diberi spidol tidak langsung menyentuh air.
4.
Lipat bagian atas kertas dan sematkan pada mulut
botol agar kertas tidak terjatuh ke dalam air seluruhnya. Jadi, kertas dalam
posisi berdiri menempel pada botol.
5.
Diamkan beberapa saat. Lihatlah perubahan apa yang
terjadi pada tanda hitam yang sudah diberikan pada kertas.
6.
Selamat mencoba.
video terkait dengan kromatografi, bisa dilihat di bawah ini ya ......
GELOMBANG
BUNYI
By Ika Ayu
Apakah kalian pernah
memegang tenggorokan saat sedang berbicara? Apa yang kalian rasakan? Peluit
mengeluarkan bunyi yang merdu setelah ditiup.
Gong mengeluarkan bunyi setelah dipukul. Gitar mengeluarkan bunyi setelah
dipetik. Rebab mengeluarkan bunyi setelah digesek. Bagaimanakah bunyi bisa
dihasilkan? Kalian akan mengetahuinya setelah belajar dari buku digital ini.
A. Pengertian
Bunyi
Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar.
Benda yang bergetar dan menghasilkan
bunyi disebut sumber bunyi.
Sifat-sifat bunyi
bunyi disebut sumber bunyi.
Sifat-sifat bunyi
1.
Bunyi dihasilkan oleh sumber yang bergetar (sumber bunyi)
2.
Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal, yakni adalah
gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya
3.
Untuk merambatkan bunyi diperlukan zat perantara. Jadi bunyi
tidak bisa merambat dalam ruang hampa udara (gelombang mekanik)
4.
Bunyi dapat merambat dalam zat padat, cair dan gas.
5.
Dapat dipantulkan (refleksi), terjadi apabila bunyi mengenai
permukaan benda yang keras, seperti permukaan dinding batu, semen, besi, kaca
dan seng. Contoh : Suara kita yang terdengar lebih keras di dalam gua akibat
dari pemantulan bunyi yang mengenai dinding gua.
6.
Dapat dibiaskan (refraksi), setelah melewati bidang batas antara
dua medium yang berbeda. Contoh : Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras
daripada siang hari karena pembiasan gelombang bunyi.
7.
Dapat dipadukan (interferensi), yakni berpadunya dua sumber
bunyi yang koheren. Contoh : paduan suara
8. Dapat dilenturkan (difraksi), ketika bunyi melewati celah yang
sempit. Contoh : ketika sedang belajar
di sekolah, kita bisa mendengar suara siswa kelas lain yang gaduh di ruangan
sebelah.
Syarat terjadinya bunyi
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah sebagai berikut:
Syarat terjadinya bunyi
Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi adalah sebagai berikut:
1.
Ada benda yang bergetar (sumber bunyi)
2.
Ada zat antara (medium) tempat merambatkan bunyi
3.
Ada penerima atau pendengar yang berada didekatnya atau
jangkauan sumber bunyi.
Macam-macam bunyi
Macam-macam bunyi
1.
Infrasonik, berada pada rentang frekuensi di bawah 20 Hz. Bunyi
ini hanya dapat di dengar oleh beberapa binatang tertentu (jangkrik dan
anjing).
2.
Audiosonik, frekuensi audio (daerah pendengaran manusia) berada
pada rentang 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz.
3.
Ultrasonik, dengan frekuensi di atas 20.000 Hz. Bunyi ini dapat
didengar oleh kelelawar dan lumba-lumba. Bunyi ini ditimbulkan oleh pesawat
supersonik, dan dapat merusak jaringan pendengaran.
B. Manfaat
Bunyi
Lumba-lumba
memanfaatkan gelombang bunyi ultrasonik untuk berkomunikasi.
Kelelawar mampu
menghasilkan gelombang bnyi ultrasonik dengan frekuensi
100.000Hz. Gelombang bunyi ultrasonik pada kelelawar dimanfaatkan sebagai
alat untukmengetahui posisi makanan dan benda-benda pada saat terbang.
Sehingga kelelawardapat terbang tanpa menabrak dan dengan mudah
menenmukan makanan.
100.000Hz. Gelombang bunyi ultrasonik pada kelelawar dimanfaatkan sebagai
alat untukmengetahui posisi makanan dan benda-benda pada saat terbang.
Sehingga kelelawardapat terbang tanpa menabrak dan dengan mudah
menenmukan makanan.
Gelombang ultrasonik banyak dimanfaatkan oleh manusia, yaitu:
1. Untuk mendeteksi retak-retak pada
struktur logam
Dalam pemerikasaan
rutin, bagian-bagian penting dari pesawat di-scaning
secara ultrasonik. Jika ada retakan dalam logam, pantulan ultrasonik dari
retakan akan dapat dideteksi. Retakan ini kemudian diperiksa dan segera diatasi
sebelum pesawat diperkenankan terbang.
2. Untuk mensterilkan benda-benda
Getaran cairan akan merontokkan
kotoran yang menempel pada objek tanpa harus menggosok kotoran itu dengan
keras.
3. Sebagai alat kontrol jarak jauh (remote control)
Remote control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar inframerah yang
dihasilkan oleh LED ( Light Emiting Diode
) yang terdapat dalam unit, sehingga kita dapat menyalakan TV dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
4. Sebagai sonar untuk mengukur jarak ke
objek dalam air dan mengukur kedalaman laut
Untuk lebih
jelasnya, marilah kita kita amati video berikut ini yang diperoleh dari sumber https://www.youtube.com/watch?v=wTcaFYeUR10.
Untuk menentukan
kedalaman laut (d) jika diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t),
pengiriman dan penerimaan pulsa adalah :
Untuk menentukan kedalaman laut
(d) jika diketahui cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t), pengiriman dan
penerimaan pulsa adalah :
Diketahui cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah 340 m/s. Sebuah kapal memancarkan bunyi sonar ke dasar laut. Jika 4 sekon kemudian orang di dalam kapal dapat mendengarkan bunyi pantulannya. Hitung kedalaman laut tersebut...?
Diketahui : t = 4 s
v =
340 m/s
Ditanya : d
Penyelesaian :
d = (340 x 4) / 2
d =
680 m
jadi, kedalaman laut tersebut
adalah 680 m
5. Untuk kacamata tunanetra
Prinsip kerjanya, dengan memanfaatkan
bunyi pantul seperti pada kelelawar, untuk mengetahui posisi benda-benda agar
tidak menabrak saat berjalan.
6. Untuk USG (ultrasonografi).
Transduser adalah komponen USG
yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut
atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser
terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang
disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang
pantulan sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga
dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
7. Mendeteksi kandungan minyak bumi
8. Mendeteksi adanya penyakit tumor
9. Mendeteksi keberadaan objek dilaut, seperti
kelompok ikan, mencari kapal
tenggelam dan sebagainya.
10. Menghancurkan batu ginjal
C.
Cepat Rambat Bunyi
Gelombang bunyi
dapat merambat melalui berbagai medium dengan kecepatan tertentu, yang berbeda
untuk setiap medium. Cepat rambat bunyi pada berbagai medium ditunjukkan dalam
tabel berikut.
Untuk
merambatkan bunyi dari satu tempat ke tempat lain membutuhkan waktu. Semakin
jauh jarak sumber bunyi dengan pendengar, maka semakin lama waktu yang diperlukan
untuk menambah jarak. Cepat rambat bunyi dapat dihitung dengan menggunakan
rumus :
Keterangan:
v = cepat
rambat bunyi (m/s)
s = jarak
(m)
t = waktu
(s)
l = panjang gelombang (m)
f =
frekuensi (Hz)
T = periode
(s)

Suara guruh terdengar 3 sekon setelah terjadi
kilat. Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m/s, tentukan jarak kilat dengan
pendengar!
Penyelesaian:
Diketahui:
v = 340 m/s
t = 3
sekon
Ditanyakan: s = . . . ?
Jawab:
s = v . t
s = 340 . 3
s = 1.020 m
Jadi, kilat tersebut terjadi 1.020 m dari
pendengar.
D. Nada
1.
Hubungan frekuensi
dan amplitudo terhadap bunyi
Kuat
lemahnya bunyi bergantung kepada amplitudo dan jarak sumber bunyi dari
penerima. Makin besar amplitudo sumber bunyi, makin kuat bunyi yang terdengar.
Tinggi rendahnya nada bunyi bergantung pada besarnya frekuensi. Benda yang
frekuensinya tinggi akan menghasilkan bunyi bernada tinggi dan sebaliknya.
Nada
adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber getar yang mempunyai frekuensi tetap.
Nada dapat dihasilkan dari berbagai alat musik. Misalnya, gitar, harmonika,
piano, biola, dan seruling.
Bunyi
yang nadanya tidak teratur disebut desah. Bunyi yang termasuk desah adalah
bunyi kaleng jatuh, bunyi gemericik atau jatuhnya air dan ombak laut.
2.
Deret Nada dan
Interval Nada
Dalam bermain
musik atau bernyanyi digunakan nada berfrekuensi rendah sampai nada yang
berfrekuensi tinggi. Susunan nada dengan perbandingan frekuensi yang tetap
disebut deret nada atau tangga nada. Deret nada dengan interval nada secara
lengkap disusun sebagai berikut (pada kunci ”C”)
Frekuensi yang
digunakan sebagai nada dasar ialah a dan secara internasional ditetapkan
frekuensinya 440 Hz. Dengan demikian, berdasarkan deret nada dan interval nada
kita dapat menentukan frekuensi nada lainnya.
Warna bunyi (timbre)
adalah dua nada yang mempunyai frekuensi sama tetapi bunyinya berbeda, misalnya
: nada yang dihasilkan oleh piano dan gitar, seruling dan terompet, atau suara
laki-laki dan suara perempuan.
Dentum adalah bunyi
yang berlangsung sangat singkat tetapi kadang-kadang sangat kuat, misalnya :
bunyi meriam, senapan, dan bom.
Hukum Mersenne
Besaran
yang menentukan tinggi rendahnya nada pertama kali ditemukan oleh MARSENNE
(selanjutnya disebut Hukum Marsenne), bahwa tinggi rendahnya nada yang
dihasilkan senar (dawai) bergantung pada :
1) Panjang
senar (dawai)
2) Tegangan
senar (dawai)
3) Jenis
bahan senar (dawai)
4) Luas
penampang dawai
Secara
matematis, hukum Mersenne, dapat dirumusan sebagai berikut.
Keterangan:
l = panjang senar (m)
F = gayang tegang senar/dawai (N)
r =
massa jenis senar (kg/m)
Agar
kedengaran selang, alat-alat musik yang dimainkan secara bersamaan harus
disamakan dulu frekuensinya. Interval adalah perbandingan antara nada yang
lebih tinggi dengan nada lain yang lebih rendah.
E.
Resonansi
Resonansi ialah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda
lain yang frekuensinya sama.
Resonansi dapat terjadi pada alat musik gamelan, gitar, rebab, biola, bedug, dan drum.
Alat yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi dengan senar adalah
sonometer.
Resonansi ialah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda
lain yang frekuensinya sama.
Resonansi dapat terjadi pada alat musik gamelan, gitar, rebab, biola, bedug, dan drum.
Alat yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi dengan senar adalah
sonometer.
Contoh : - resonansi pada garputala
- resonansi pada gitar
- resonansi pada seruling
Dengungan yang kedua pada kegiatan di atas akan lebih keras daripada dengungan yang pertama. Jika percobaan dilanjutkan, dengungan yang terjadi akan semakin keras. Semakin panjang kolom udara, semakin kuat resonansinya. Secara matematis, panjang kolom udara dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Dengungan yang kedua pada kegiatan di atas akan lebih keras daripada dengungan yang pertama. Jika percobaan dilanjutkan, dengungan yang terjadi akan semakin keras. Semakin panjang kolom udara, semakin kuat resonansinya. Secara matematis, panjang kolom udara dapat ditentukan dengan rumus berikut.
Keterangan:
l =
panjang kolom udara ke-n pada saat resonansi (m)
l = panjang gelombang (m)
n = 1, 2,
3, . . .
Peristiwa resonansi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
Peristiwa resonansi dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
Telinga manusia
Kita
dapat mendengar bunyi karena adanya peristiwa resonansi pada telinga kita. Di
dalam telinga terdapat selaput gendang telinga. Selaput ini sangat tipis dan
mudah beresonansi dengan bunyi audiosonik.
Alat musik
Alat
musik akustik seperti seruling, biola, drum, dan gitar memanfaatkan resonansi
agar diperoleh bunyi yang merdu. Alat musik tradisional, seperti gamelan juga
memanfaatkan peristiwa resonansi.
Rongga mulut katak
Katak
dapat mengeluarkan bunyi yang sangat keras karena resonansi yang terjadi pada
rongga mulut katak. Rongga mulut katak dapat mengembang sedemikian rupa
sehingga menyerupai selaput tipis. Pada selaput tipis inilah terjadi peristiwa
resonansi.
Peristiwa resonansi ada juga yang merugikan manusia karena menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan. Oleh karena itu, manusia berusaha untuk menghilangkan atau mencegahnya. Contohnya resonansi yang merugikan antara lain resonansi pada mesin dan resonansi pada pesawat.
Peristiwa resonansi ada juga yang merugikan manusia karena menyebabkan kerusakan atau ketidaknyamanan. Oleh karena itu, manusia berusaha untuk menghilangkan atau mencegahnya. Contohnya resonansi yang merugikan antara lain resonansi pada mesin dan resonansi pada pesawat.
F.
Pemantulan Bunyi
1.
Hukum Pemantulan
Bunyi
Hukum
pemantulan bunyi, yaitu sebagai berikut.
a.
Bunyi pantul dan bunyi datang terletak pada suatu bidang datar.
b.
Besar sudut pantul sama dengan sudut datang
2 Macam-macam Bunyi
Pantul
a a. Gaung, adalah bunyi pantul yang terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya. Hal ini menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas.
Contoh : Peristiwa seperti ini dapat terjadi dalam sebuah gedung yang tidak ada peredam suaranya. untuk mengurangi atau menghilangkan gaung diperlukan bahan peredam suara seperti : gabus, kapas, wool, kardus dll.

a a. Gaung, adalah bunyi pantul yang terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya. Hal ini menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas.
Contoh : Peristiwa seperti ini dapat terjadi dalam sebuah gedung yang tidak ada peredam suaranya. untuk mengurangi atau menghilangkan gaung diperlukan bahan peredam suara seperti : gabus, kapas, wool, kardus dll.

b. Gema, adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai. Hal ini terjadi karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh, misalnya pada suatu lembah atau gunung.
Contoh:



















